A. Pengertian
Belajar
A. Pengertian Belajar
Belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari. Menurut James O. Wittaker belajar dapat
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang
efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah
proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktek dan latihan.
Belajar
dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.
Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh
orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya
si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya
dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang
siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan baik maka ia harus
melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan menghasilkan
perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif
dan fungsional.
B. Faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar
Belajar itu merupakan
aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan
belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari
dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal).
Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi
internal
Kondisi ini adalah kondisi yang
berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik atau Jasmaniah, artinya apabila secara
umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit secara tiba-tiba terjadi
sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi,
amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis atau Kejiwaan, artinya apabila kondisi
kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas
belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan,
kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta
gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam
diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan
mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat
belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu
kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa
juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam
sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini,
saya harus bekerja keras”.
4.
Kecerdasan ( IQ)
Faktor
kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di
sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan
lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal,
tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding
dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat
juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik
yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak
mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga
sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar
mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan
seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek
belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk
mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan
yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu. Motivasi
bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.
Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya
; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan
motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena
adanya faktor dari luar. Kedua motivasi tersebut mungkin sudah dilaksanakan
baik oleh orang tua, guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang
memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang
diharapkan dapat tercapai.
Kondisi
Eksternal
Kondisi
eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik
lingkungan personal maupun lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi
eksternal tersebut yaitu :
1.
Sarana dan Prasarana
Sarana
prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil
belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari
lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang
keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang
belajar juga lengkap. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket,
buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot),
dan sejenisnya
2.
Lingkungan Sekitar
Lingkungan
dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat
mendukung kemajuan individu, maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Ada 3
hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
a)
Belajar Mandiri
Yaitu
sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua
hal itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri
sendiri karena dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita
pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut.
b) Media
belajar
Media
belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal
tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber
belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu,
internet, dan sebagainya.
c)
Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat
penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai. Berikut adalah
beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :
C. Strategi
Belajar Efektif
Cara
belajar efektif untuk pelajaran yang di
berbasis teoritis:
1.
Ciptakan
suasana belajar yang nyaman
Ada
banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya
belajar yang sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik,
suasana hening, belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di
taman, di sawah, di perkebunan, dll.
2. Merangkum Materi Pelajaran
atau Membuat Mind Mapping.
Kegiatan
ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh
waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran
tersebut kemudian dipahami
3.
Metode
mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu
Untuk
mempermudah hafalan, Anda bisa gunakan singkatan nama-nama yang hampir mirip
untuk mengingat materi. Ini sangat efektif digunakan dan otak tidak terbebani
dengan hafalan-hafalan berat.
4. Mengingat yang Dipelajari
Setelah
belajar beberapa waktu. Tutuplah buku pelajaran tersebut dan Anda bisa
memejamkan mata untuk menggambarkan yang dibaca
5.
Belajar
rutin tapi jangan lama
Dengan
rutin belajar Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah Anda
pelajari. yang perlu Anda lakukan adalah "belajar rutin" bukan
"Terlalu lama belajar".
Cara belajar efektif untuk pelajaran yang di berbasis matematis
(eksakta):
1. Ciptakan suasana belajar
yang nyaman
Ada
banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya
belajar yang sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik,
suasana hening, belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di
taman, di sawah, di perkebunan, dll.
2. Merangkum Materi Pelajaran
atau Membuat Mind Mapping.
Kegiatan
ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh
waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran
tersebut kemudian dipahami
3. Belajar dengan Memahami
Bukan Menghafal
Hal
yg paling sering dilakukan oleh siswa ketika ingin menghadapi ujian adalah
menghafal. Sebenarnya tidak salah hanya saja kurang efektif. Untuk lebih
efektifnya adalah dengan memahami teori pelajarannya.
4.
Belajar
dengan Praktik
Mempraktikan
semua materi yang pernah diajarkan oleh guru akan membuat Anda jauh dari
kebosanan dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Misalnya pelajaran
IPA, Fisika, Matemtika (eksakta), dll.
5.
Belajar secara berkelompok
Belajar secara berkelompok
ini sangat penting untuk meningkatkan minat dan semangat belajar. Dengan teman
sebanya akan lebih leluasa mendiskusikan hal-hal sulit yang tidak mereka
pahami. Dengan demikian akan mempunyai semangat untuk belajar tanpa ada rasa
malu/minder.
Cara belajar efektif untuk pelajaran yang ada praktikumnya:
1. Pahami
teorinya untuk setiap mata pelajaran yang dipraktikkan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipilih.
2. Buat
peta pikiran (mind mapping) untuk
memudahkan memahami dan mempraktikan teorinya, sehingga ketika dipraktikan akan
lebih cepat untuk dipahami.
3. Perhatikan
setiap instruksi/arahan dari guru atau instrukur praktikum dengan benar, ikuti
setiap tahapannya dan jangan lupa bertanya apabila ada sesuatu yang Anda belum
pahami.
4. Pelajari
dan pahami betul setiap tahapan dalam praktikum, karena praktikum ke-1, ke-2
dan seterusnya saling terkait. Apabila tahapan praktikum ke-1 tidak Anda
pahami, maka akan berpengaruh terhadap semangat dan kelancaran praktikum
berikutnya.
5. Pelajari
ulang mind mapping setiap tahapan praktikum dan terus latihan praktik agar
terbiasa terlatih sehingga memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya.
Belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari. Menurut James O. Wittaker belajar dapat
didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang
efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah
proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktek dan latihan.
Belajar
dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar.
Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh
orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya
si anak bisa mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya
dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
B. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi
internal
Kondisi ini adalah kondisi yang
berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik atau Jasmaniah, artinya apabila secara
umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit secara tiba-tiba terjadi
sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi,
amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis atau Kejiwaan, artinya apabila kondisi
kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas
belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan,
kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta
gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor
kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di
sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan
lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal,
tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding
dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat
juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik
yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak
mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya
aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga
sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar
mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan
seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek
belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk
mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6.
Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Kedua motivasi tersebut mungkin sudah dilaksanakan baik oleh orang tua, guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi
Eksternal
Kondisi
eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik
lingkungan personal maupun lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi
eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan individu, maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
a)
Belajar Mandiri
Yaitu
sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua
hal itu sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri
sendiri karena dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita
pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut.
b) Media
belajar
Media
belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal
tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber
belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu,
internet, dan sebagainya.
c)
Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :
C. Strategi
Belajar Efektif
Cara
belajar efektif untuk pelajaran yang di
berbasis teoritis:
1.
Ciptakan
suasana belajar yang nyaman
Ada
banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya
belajar yang sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik,
suasana hening, belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di
taman, di sawah, di perkebunan, dll.
2. Merangkum Materi Pelajaran
atau Membuat Mind Mapping.
Kegiatan
ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh
waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran
tersebut kemudian dipahami
3.
Metode
mempersingkat atau memodifikasi menyerupai nama sesuatu
Untuk
mempermudah hafalan, Anda bisa gunakan singkatan nama-nama yang hampir mirip
untuk mengingat materi. Ini sangat efektif digunakan dan otak tidak terbebani
dengan hafalan-hafalan berat.
4. Mengingat yang Dipelajari
Setelah
belajar beberapa waktu. Tutuplah buku pelajaran tersebut dan Anda bisa
memejamkan mata untuk menggambarkan yang dibaca
5.
Belajar
rutin tapi jangan lama
Dengan rutin belajar Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah Anda pelajari. yang perlu Anda lakukan adalah "belajar rutin" bukan "Terlalu lama belajar".
Cara belajar efektif untuk pelajaran yang di berbasis matematis
(eksakta):
1. Ciptakan suasana belajar
yang nyaman
Ada
banyak cara untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya
belajar yang sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik,
suasana hening, belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di
taman, di sawah, di perkebunan, dll.
2. Merangkum Materi Pelajaran
atau Membuat Mind Mapping.
Kegiatan
ini sangat penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh
waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran
tersebut kemudian dipahami
3. Belajar dengan Memahami
Bukan Menghafal
Hal
yg paling sering dilakukan oleh siswa ketika ingin menghadapi ujian adalah
menghafal. Sebenarnya tidak salah hanya saja kurang efektif. Untuk lebih
efektifnya adalah dengan memahami teori pelajarannya.
4.
Belajar
dengan Praktik
Mempraktikan
semua materi yang pernah diajarkan oleh guru akan membuat Anda jauh dari
kebosanan dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Misalnya pelajaran
IPA, Fisika, Matemtika (eksakta), dll.
5.
Belajar secara berkelompok
Belajar secara berkelompok
ini sangat penting untuk meningkatkan minat dan semangat belajar. Dengan teman
sebanya akan lebih leluasa mendiskusikan hal-hal sulit yang tidak mereka
pahami. Dengan demikian akan mempunyai semangat untuk belajar tanpa ada rasa
malu/minder.
Cara belajar efektif untuk pelajaran yang ada praktikumnya:
1. Pahami
teorinya untuk setiap mata pelajaran yang dipraktikkan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipilih.
2. Buat
peta pikiran (mind mapping) untuk
memudahkan memahami dan mempraktikan teorinya, sehingga ketika dipraktikan akan
lebih cepat untuk dipahami.
3. Perhatikan
setiap instruksi/arahan dari guru atau instrukur praktikum dengan benar, ikuti
setiap tahapannya dan jangan lupa bertanya apabila ada sesuatu yang Anda belum
pahami.
4. Pelajari
dan pahami betul setiap tahapan dalam praktikum, karena praktikum ke-1, ke-2
dan seterusnya saling terkait. Apabila tahapan praktikum ke-1 tidak Anda
pahami, maka akan berpengaruh terhadap semangat dan kelancaran praktikum
berikutnya.
5. Pelajari
ulang mind mapping setiap tahapan praktikum dan terus latihan praktik agar
terbiasa terlatih sehingga memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya.
0 comments:
Posting Komentar