Jumat, 14 Oktober 2022

CARA MENCIPTAKAN PERGAULAN DENGAN BAIK

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seseorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Berikut ini adalah cara menciptakan pergaulan dengan baik.


Kamis, 13 Oktober 2022

POTENSI DIRI REMAJA


A.  Pengertian Potensi Diri 



Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan. 

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari. Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas)  kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.


B.  Macam - macam Potensi Diri

Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.  Potensi Fisik ( Phychomotoric )

Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)

Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)

Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)

Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)

Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.


C.  Mengenali dan Menggali Potensi Diri

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :





1.    Kenali diri sendiri

Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.

2.    Tentukan tujuan hidup

Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek

maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.

3.    Kenali motivasi hidup

Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.

4.    Hilangkan negative thinking

Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.

5.    Jangan mengadili diri sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.


D.    Menggali  Potensi Diri

Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri  Anda bisa tergali?

 1. Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa     menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.

  2.  Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat  Anda.

  3.  Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi pintar.


Senin, 19 September 2022

"Stop Bullying"

Bullying adalah perilaku agresif dan negatif seseorang atau sekelompok orang secara berulang kali dengan menyalahgunakan ketidak seimbangan kekuatan untuk menyakiti korban secara mental, fisik, maupun seksual. 

Menurut Olweus (1993) dalam Wiyani (2012) Bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang berada dalam keadaan tidak nyaman atau terluka dan biasanya terjadi berulang-ulang kali. dibandingkan siswa lain pada umumnya, mereka sering bersikap hati-hati, peka dan diam. Mereka punya pandangan negatif terhadap diri sendiri dan terhadap situasi yang dihadapinya.

Layanan Bimbingan Dan Konseling dibentuk agar peran guru BK dalam mengatasi perilaku bullying di sekolah tercapai dengan maksimal yang sampai pada usaha preventif dan kuratif. Pada tingkat preservatif, guru BK mengontrol siswa agar tidak mengulangi kembali perilaku tersebut.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Peterson dan Rigby di Australia "bullying" biasanya terjadi dan mulai meningkat pada masa sekolah.

Fakta berdasarkan penelitian di luar negeri :

  • 40-80% anak usia sekolah mengalami bullying
  • 10-15% kemungkinan adalah korban atau pelaku
  • 60% siswa menyatakan bahwa bullying merupakan suatu masalah besar yang mempengaruhi kehidupan mereka dan siswa tersebut menyatakan sering khawatir menjadi korban kekerasan atau pelecehan di sekolah dibandingkan ketika mereka menuju sekolah atau pulang sekolah 
 Fakta berdasarkan penelitian di Indonesia :
  •  31,8% bullying
  • 77,3% bullying non verbal
  • 40,1% bullying verbal
  • 36,1% bullying fisik
Penelitian tahun 2016 - 2020 pada pelajar SMP dan SMA hampir 67% mengaku di sekolah mereka pernah terjadi bullying yang biasanya dilakukan oleh kakak kelas, adik kelas, dan teman sebaya.
Data Komnas Perlindungan Anak tahun 2016 - 2020 :
  1. 2016 sebanyak 122 kasus
  2. 2017 sebanyak 129 kasus
  3. 2018 sebanyak 107 kasus
  4. 2019 sebanyak 46 kasus
  5. 2020 sebanyak 76 kasus
Manifestasi Bullying :
  • Bentuk Fisik : memukul, menampar, memalak, mencubit, mencakar, mendorong dll.
  • Bentuk Verbal : memaki, memfitnah, mengejek, mengancam.
  • Bersifat Psikologis : mengintimidasi, mengucilkan, mendiskriminasi.
Dampak Bullying : 
  1. Bagi Pelaku : tidak bisa konsentrasi belajar karena pikirannya lebih banyak digunakan untuk memikirkan, mengincar dan  merencanakan tindakan selanjutnya.
  2. Bagi Korban : menurunkan intesitas serta keinginan untuk pergi ke sekolah karena merasa cemas dan takut menjadi korban.
  3. Bagi Saksi : takut akan menjadi korban berikutnya dan merasa bersalah karena tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu korban bullying.
Mengapa Bullying Bisa Terjadi Di Sekolah ???
  1.  Adanya anak yang merasa dominan atau memiliki konsep diri yang rendah dan memiliki karakter agresif disebabkan karena pengalaman atau pola asuh keluarga yang kurang sesuai.
  2. Minimnya pengawasan dan rendahnya kepedulian sekolah terhadap perilaku siswa siswinya.
  3. Lingkungan sekolah yang mendukung tumbuh suburnya premanisme di sekolah, misalnya geng/kelompok yang tidak terorganisir dan tidak mempunyai tujuan yang jelas.
  4. Pelaku bullying sebelumnya pernah menjadi korban bullying.
  5. Tidak terpenuhinya kebutuhan spiritual, jarang melakukan ibadah dan kurang pemahaman tentang nilai keagamaan.
  6. Tidak memiliki figur teladan dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Dalam undang-undang nomor 23 tahun 2002 pasal 54 : Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan atau pada lembaga pendidikan lainnya.