Minggu, 02 Maret 2025

Jiwa Kepemimpinan

a.  Pengertian dalam kepemimpinan:

  • Pemimpin adalah seorang yang dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan.
  • Ketua adalah seorang yang dituaikan dalam kelompok untuk mewakili dan bertanggungjawab atas kelompoknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • Kepala adalah seorang yang mengepalai suatu kelompok atau unit untuk memimpin kelompok/unit mencapai tujuan.
  • Kepemimpinan adalah proses menggerakkan dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka kepemimpinan berkaitan dengan :

  • Keterlibatan orang lain atau sekelompok orang dalam kegaitan mencapai tujuan.
  • Terdapat faktor tertentu yang ada pada pemimpin sehingga orang lain bersedia digerakkan atau dipengaruhi untuk mencapai tujuan.
  • Adanya usaha bersama serta pengerahan berbagai sumber daya, baik tenaga, dana, waktu dan lain sebagainya.
  • Melihat pada hal – hal diatas, maka dapat dikatakan hakekat kepemimpinan adalah sebagai berikut:
  • Kepemimpinan adalah kepribadian seseorang yang menyebabkan sekelompok orang lain mencontoh atau mengikutinya. Kepemimpinan adalah kepribadian yang memancarkan pengaruh, wibawa sedemikian rupa sehingga sekelompok orang mau melakukan apa yang dikehendakinya.
  • Kepemimpinan adalah seni, kesanggupan atau teknik untuk membuat sekelompok orang mengikuti atau mentaati apa yang dikehendaki, membuat mereka antusias atau bersemangat untuk mengikutinya, dan bahkan sanggup berkorban.
  • Kepemimpinan merupakan penyebab kegiatan, proses atau kesediaan untuk mengubah pandangan atau sikap sekelompok orang, baik dalam organisasi formal maupun informal.
  • Kepemimpinan adalah memprodusir dan memancarkan pengaruh terhadap sekelompok orang sehingga bersedia untuk mengubah pikiran, pandangan, sikap, kepercayaan dan sebagainya. Kepemimpinan di dalam organisasi formal merupakan suatu proses yang terus menerus, yang membuat semua anggota organisasi giat dan berusaha memahami dan mencapai tujuan – tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin.
  • Kepemimpinan adalah suatu bentu persuasi, suatu seni membina sekelompok orang melalui ”human relation” dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa rasa takut mereka mau bekerja sama, memahami dan mencapai tujuan organisasi.
  • Kepemimpinan adalah suatu sarana, alat atau instrument untuk membuat sekelompok orang mau bekerja sama, berdaya upaya, mentaai segala sesuatu untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mempelopori, memberi petunjuk, mendidik, membimbing dan lain sebagainya agar para bawahan mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi hanya dapat dilaksanakan secara baik, bila seorang pemimpin menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

b.  Fungsi - fungsi, Tipe dan Tugas Kepemimpinan

Berikut fungsi-fungsi , tipe dan tugas kepemimpinan, diantaranya :

  • Fungsi perencanaan; seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan diri sendiri selaku penanggungjawab tercapainya tujuan organisasi.
  • Fungsi memandang ke depan; seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu meneropong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap segala kemungkinan.
  • Fungsi pengembangan loyalitas; pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rencdah dan menengah dalam organisasi.
  • Fungsi pengawasan; pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemajuan pelaksanaan rencana.
  • Fungsi mengambil keputusan; pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang tidak berani mengambil keputusan.

·  Fungsi pemeliharaan; fungsi ini mengupayakan kepuasan bathin bagi pemeliharaan dan pengembangan kelompok untuk kelangsungannya. Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi. Pemimpin juga perlu memberikan penghargaan, pujian, hadiah dan semacamnya kepada anak buah yang berprestasi, untuk menjalankan fungsi ini.
Fungsi menjalankan tugas; pemimpin harus konsisten menjalankan tugas dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Tipe dan Tugas kepemimpinan

·       Kepemimpinan diktatoris : Memimpin dengan cara menggertak, menguasai.

·       Kepemimpinan otokratis : Pemusatan otoritas dan pengambilan keputusan pada pimpnan.

·       Kepemimpinan demokratis : Berdasarkan pada desentralisasi kekuasaan dan pengambilan     keputusan.

·       Kepemimpinan laisez-faire : Membiarkan kelompoknya menetapkan tujuan dan keputusannya

Kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pembahasan tentang kepemimpinan menyangkut tugas dan gaya kepemimpinan, cara mempengaruhi kelompok, yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.

1.  Tugas kepemimpinan

Leadership function,meliputi dua bidang utama, pekerjaan yang harus diselesaikan dan kekompakan orang yang dipimpinnya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan disebut task function.

Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok dapat diselesaikan dan kelompokan mencapai tujuannya. Tugas yang berhubungan dengan kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antarorang yang bekerja sama  menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya.

Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kerja kelompok :

1.    Memulai, initiating ; usaha agar kelompok mulai kegiatan atau tugas tertentu.

2.    Mengatur, regulating ; tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok

3.    Memberitahu, informing ; kegiatan memberi informasi, data, fakta dan pendapat kepada para  anggota dan meminta mereka dari mereka informasi,data atau pendapat.

4.    Mendukung,  supporting  ;  usaha  untuk  menerima  gagasan,  pendapat  dari  bawah  dan menyempurnakannya dengan menambah atau mengurangi untuk penyelesaian tugas bersama.

5.    Menilai, evaluating; tindakan untuk menguji gagasan yang muncul/cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensi dan untung-rugi.

6.    Menyimpulkan, summarizing; kegiatan untuk menyimpulkan gagasan tindakan lebih lanjut.

Tugas kepemimpinan yang berhubungan dengan kekompakan kelompok antara lain :

1.    Mendorong, encouraging; bersikap hangat,bersahabat dan menerima orang lain

2.    Mengungkapkan perasaan, expressing feeling; tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan kelompok seperti rasa puas, senang, bangga, dan ikut sepenangungan seperasaan jika terjadi masalah di dalam kelompok

3.    Mendamaikan, harmonizing ; tindakan mendamaikan dan mempertemukan orang-orang yang berbeda pendapat

4.    Mengalah, compromising ; kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat dengan perasaan orang lain

5.    Memperlancar, gatekeeping ; kesediaan mempermudah keikutsertaan para anggota dalam kelompok, sehingga rela menyumbangkan pendapat.

6.    Memasang aturan permainan, setting standard ; tindakan menyampaikan tata tertib yang membantu kehidupan kelompok

 

c.    Gaya Kepemimpinan

Berdasarkan dua bidang tugas kepemimpinan, dulu orang hanya mengenal dua gaya kepemimpinan. Pertama gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas, dan yang berorientasi kepada manusia. Dari dua bidang tersebut, akhir - akhir ini dikembangkan menjadi 4 gaya kepemimpinan dasar, yaitu :

1.    Kekompakan tinggi dan kerja rendah

Gaya kepemimpinan ini berusaha menjaga hubungan baik, keakraban dan kekompakan kelompok, tapi kurang memperhatikan unsur tercapainya unsur tujuan kelompok atau penyelesaian tugas bersama. Inilah gaya kepemimpinan dalam perkumpulan social recreative, yang sebagian besar ditujukan untuk hubungan antaranggota. Namun gaya ini dapat cocok dan tepat untuk kelompok yang di waktu lampau pernah berkembang baik dan efektif, tetapi menghadapi masalah atau situasi yang memacetkan atau melenyapkan semangat anggota. Gaya kepemimpinan ini baik untuk mempengaruhi semangat kelompok dan memotivasi mereka. Gaya kepemimpinan baik juga buat kelompok yang di waktu lampau kurang mempengaruhi pribadi para anggotanya dan terlalu sibuk dengan urusan menyelesaikan masalah atau situasi yang menekan, demi tercapainya tujuan bersama.

2.    Kerja tinggi dan kekompakan rendah

Gaya kepemimpinan yang menekankan penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan kelompok. Gaya kepemimpinan ini menampilkan gaya kepemimpinan yang directive. Gaya kepemimpin ini tepat digunakan dalam persaingan dagang yang ketat serta dalam militer.

3.    Kerja tinggi dan kekompakan tinggi

Gaya kepemimpinan yang mengutamakan kerja dan kekompakan tinggi baik digunakan dalam pembentukan kelompok. Pemimpin perlu menjadi model untuk kelompok dengan menunjukkan perilaku yang membuat kelompok efektif dan puas.

Tujuan yang sebaiknya dicapai adalah membantu kelompok menjadi kelompok yang matang, yang mampu menjalankan kedua tugas kepemimpinan diatas. Gaya kepemimpinan ini menjadi tidak cocok dipakai jika tugas dan kekompakan kelompok telah diselesaikan anggota kelompok dengan baik.

4.    Kerja rendah dan kekompakan rendah

Gaya kepemimpinan yang kurang menekankan penyelesaian tugas dan kekompakan kelompok cocok buat kelompok yang telah jelas sasaran dan tujuannya. Gaya kepemimpinan ini merupakan gaya kepemimpinan yang menggairahkan untuk kelompok yang sudah jadi. Gaya kepemimpinan ini tidak cocok digunakan kelompok yang belum jadi. Gaya kepemimpinan ini lemah dan tidak akan menghasilkan apapun.

 


Cara Mempengaruhi Kelompok

Diatas sudah dijelaskan bahwa kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang atau kelompok yang dipimpin.

a.  Pemimpin menyuruh kelompok, manakala dia sendiri memikirkan perkara, memgambil putusan tentang perkara itu dan memberitahukan kepada orang yang dipimpinnya.

b.  Pemimpin menjual kepada kelompok orang-orang yang dipimpinnya, manakala dia memikirkan perkara, memgambil keputusan tentang perkara itu, lalu memberitahukan putusan itu terhadap orang-orang yang dipimpinnya sambil menjelaskan dan meyakinkan mereka untuk menerima keputusan itu dengan memberitahukan untung-ruginya

c.    Pemimpin minta nasihat, jika dia mnyampaikan masalah kepada orang yang dipimpinnya menerima usul dan nasihat serta pemecahannya,lalu membuat putusan sendiri

d.    Pemimpin bergabung dengan orang yang dipimpin jika dia menyajikan masalah kepada orang-orang yang dipimpin serta bersama mencari pemecahan masalah tersebut, dan akhirnya mencapai pemecahan bersama.

e.    Pemimpin memberi kekuasaan kepada orang yang dipimpin, dia menyajikan masalah, memberi tahu batas pemecahannya dan menyerahkan kepada mereka cara pemecahannya

Senin, 10 Februari 2025

"CARA MENGENDALIKAN EMOSI PADA REMAJA"


 A. Pengertian Emosi

        Kata emosi merupakan bahasa dari negara Prancis "Emotion" yang berasal dari kata Emuvoir yang berarti "Kegembiraan". Emosi juga berasal dari bahasa Latin Emovere dari e- (varian eks) yang berarti luar dan Movere yang artinya Bergerak. Dengan kata lain, Emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu.
        Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk betindak, reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi manusia menjadi tertawa, emosi sedih mendorong manusia untuk menangis.
        Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan marah saja, padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali lagi Emosi adalah reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu. Situasi yang dimaksud disini adalah emosi marah, sedih, bahagia, malu, takut dan sedih.

B. Jenis-Jenis Emosi

        Berdasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu :
            1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin, 
                panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan
                karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana
                individu berada.

            2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit dan meriang. Munculnya 
                emosi ini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.

            3. Emosi yang berkaitan dengan faktor psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci. 
                Munculnya emosi ini dikarenakan faktor hubungan dengan orang lain.

C. Macam-Macam Emosi 

         Semua orang tentunya pernah emosi, akan tetapi banyak orang yang mengidentifikasi emosi sebagai suatu hal yang negatif seperti memukul, melempar barang, merusak barang yang biasa kita sebut dengan marah.
        Marah merupakan bagian dasar dari emosi, emosi itu sendiri ada yang positif dan yang negatif karena adanya perbedaan rangsangan yang diterima memberikan pengaruh terhadap perasaan seseorang.
        Remaja yang sedang mengalami masa pubertas cenderung merasakan emosi yang meledak-ledak. Hal ini disebabkan karena seringnya mereka bertemu dengan orang atau situasi yang membuatnya mudah emosi sehingga sulit mengendalikannya.

D. Cara Mengendalikan Emosi Pada Remaja

        Remaja yang sedang mengalami masa pubertas bisa kita kendalikan emosinya dengan beberapa cara berikut ini :
        a. Melakukan hobi yang disukai
            Pada dasarnya emosi remaja yang sedang pubertas lebih mudah dikendalikan dengan melakukan             hobi yang mereka sukai (tentunya hobi yang mereka sukai adalah yang bersifat positif)
        b. Jangan ajak diskusi saat anak emosi
            Ketika anak remaja sedang marah sebaiknya hindari mengajaknya berdiskusi karena Ia akan                    mudah menyerang dan sulit menerima masukan.
        c. Meluapkan emosi
            Jika sedang emosi, luapkan emosi tersebut dengan cara misalnya dengan menangis,                                mengeluarkan uneg-uneg ataupun dengan berteriak.
        d. Mengatasi akar masalahnya
            Ajarkan pada remaja untuk mengatasi akar masalah yang sebenarnya dan mencari solusi untuk                memecahkan masalah tersebut. 
        e. Periksa kesehatan
            Emosi yang berlarut-larut dapat membebani pikiran dan memicu depresi, Oleh sebab itu lebih                baik segera konsultasikan Guru BK, Terapis Kejiwaan atau Psikiater untuk mendapatkan                        solusinya.
        f.  Konsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup
            Asupan gizi juga dapat mempengaruhi suasana hati pada anak dan pastikan juga anak                            beristirahat yang cukup (tidak begadang).
        g. Memilih lingkungan pergaulan
            Kontrol orang tua juga sangat penting dalam pergaulan anak diluar rumah, mengarahkan anak                untuk bergaul dengan teman yang baik tingkah lakunya.
        h. Dukungan dari orang tua
            Orang tua harus mendampingi anak dan memberikan dukungan moril agar anak tidak                            terjerumus dalam pergaulan bebas.
        i. Memperluas wawasan
           Setiap anak remaja perlu memperluas wawasannya agar mengetahui informasi dan segala                       sesuatu yang sedang terjadi diluar sana.


Terima Kasih..

Minggu, 19 Januari 2025

TIPS MENGHILANGKAN DAN MENGATASI STRESS

 

TIPS MENGHILANGKAN DAN MENGATASI STRESS

 


Apakah Anda pernah mengalami rasa tertekan bekepanjangan? Dunia terasa sempit. Hidup serasa dikejar-kejar sesuatu yang tidak jelas. Jantung terasa berdegup kencang tak keruan. Seakan deadline mendekat. Semakin dekat, semakin terasa berat dada Anda. Bahkan kadang-kadang disertai seringnya Anda buang air kecil / besar yang tidak menentu. Anda sedang stress!

Dewasa ini, dengan semakin berkembangnya zaman, teknologi semakin canggih, persaingan ketat baik antar individu, antar kelompok maupun persaingan usaha semakin terasa, seringkali bila dibiarkan berlarut-larut maka tekanan dalam dada dan hati kita akan terasa meningkat. Ibarat ban mobil, bila tekanan semakin tinggi melebihi batasnya, maka yang terjadi adalah pecah ban. Kondisi kita pun kira-kira mirip seperti itu (tentu saja badan kita tidak akan pecah, ya), namun hal ini sudah kira-kira menggambarkan kondisi stress ya. Jiwa kita selalu tegang, berbicara dengan anggota keluarga pun bahkan seperti sedang meeting di kantor (wah, gawat nih!). Lebih dari itu, kita pun menjadi sulit tidur, tidak mau makan, badan selalu berkeringat, sulit bicara apalagi bertemu dengan orang.

Stres ini dapat menimpa siapa saja dari segala umur sejak anak-anak hingga usia senior, mulai dari tingkatan paling rendah hingga paling tinggi dengan efek yang sangat buruk bagi kesehatan tubuh kita. Yang patut menjadi perhatian bagi kita adalah bagaimana mencegahnya, agar stress tingkat tinggi tidak menimpa kita. Selanjutnya adalah bila sudah terlanjur kena, bagaimana cara mengatasi dan menghilangkannya.

Beberapa di antara tips bagaimana cara mencegah dan menghilangkan / mengatasi stress adalah:

  1. Akuilah situasi lingkungan Anda saat ini sedang dalam keadaan yang berat. Informasikan hal ini juga kepada orang terdekat, bila perlu, agar mereka bisa bantu memotivasi Anda untuk kuat menghadapinya.
  2. Yakinilah bahwa Anda sebenarnya kuat dan mampu menghadapi masalah apa pun, sehingga stress berlebihan sangatlah tidak dibutuhkan. Ingatlah bahwa Allah Yang MahaKuasa sudah memperlengkapi kita banyak "senjata": tubuh kita yang masih lengkap dan berfungsi baik (bisa jalan, bisa makan, bisa beraktivitas, dsb.), memiliki otak dan kemampuan berpikir, yang semua itu sudah mengantarkan Anda masih survive (selamat) hingga sekarang sejak lahir. Benar kan?
  3. Bersyukurlah kepada Allah Yang Maha Pengasih, Anda masih hidup dan kondisi Anda masih jauh lebih baik daripada mereka yang baik secara ekonomi maupun secara pemikiran tidak seberuntung Anda. Berbahagialah.
  4. Berdoalah kepada Allah yang Maha Mendengar agar diberi kebaikan dan keberkahan dalam hidup. Mintalah tolong kepada Dia agar tanganNya segera meraih Anda keluar dari lembah kesedihan yang mendalam. Menangislah di hadapanNya dan ungkapkan (saya sarankan untuk diucapkan oleh mulut kita, cukup dengan berbisik dan merintih saja ya) semua permasalahan kesedihan kita, dan mintalah dibukakan pintu keluar.
  5. Lakukanlah latihan pernafasan untuk melatih kontrol diri Anda dalam mergantispasi segala macam tekanan / stress. Setiap kali Anda menarik nafas, bayangkan bahwa Anda sedang menarik hawa ketenangan yang menyejukkan hati. Ulangi hingga Anda merasakan ketenangan yang mendalam.
  6. Pasanglah aromatherapy di ruang tidur / kamar mandi Anda dengan aroma yang menyejukkan jiwa, serta pasanglah musik bersuara alam sehingga Anda serasa nyaman berada di dalamnya. Nikmatilah suasana ini dan tanamkan dalam diri Anda, suasana se-stress apa pun, Anda tetap nyaman, tenang dan yakin penuh kepercayaan diri. Wangi geranium, chamomile, lavender baik sekali untuk membantu mengurangi tekanan dalam hati.

Bila Anda / keluarga Anda masih tetap memiliki permasalahan stress yang berlebihan / mendalam dan ingin segera mengatasinya secara permanen, dibutuhkan sebuah terapi. Hipnoterapi adalah salah satu metode jitu yang sudah terbukti untuk mengatasi dan menghilangkannya.

Rabu, 25 Desember 2024

POTENSI DIRI REMAJA


A.  Pengertian Potensi Diri 



Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan. 

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja (produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari. Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas)  kita lebih baik lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas) hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-hari yang sudah kita refleksikan.


B.  Macam - macam Potensi Diri

Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-macam Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.  Potensi Fisik ( Phychomotoric )

Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)

Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)

Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah, motivasi, dan kesadaran diri.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)

Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk menemukan norma.

5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)

Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.


C.  Mengenali dan Menggali Potensi Diri

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :





1.    Kenali diri sendiri

Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.

2.    Tentukan tujuan hidup

Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek

maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.

3.    Kenali motivasi hidup

Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.

4.    Hilangkan negative thinking

Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.

5.    Jangan mengadili diri sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.


D.    Menggali  Potensi Diri

Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri  Anda bisa tergali?

 1. Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa     menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.

  2.  Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat  Anda.

  3.  Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi pintar.


Rabu, 09 Oktober 2024

KEPEKAAN DIRI DAN SOSIAL

A. Pengertian Kepekaan Diri dan Sosial

Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi - reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan. Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.


Kepekaan Terhadap Pemberitaan

Berita di media massa itu sangat dahsyat pengaruhnya, sehingga mempengaruhi pikiran dan sikap jutaan pembaca atau penerimanya. Inilah yang disebut bahwa berita dapat membentuk opini publik. Bahayanya apabila berita itu menyangkut citra dan martabat seseorang. Khususnya bila berita itu tidak benar, isu, gosip, ditambah-tambah, dibelok-belokan, atau fitnah. Hal inilah yang sering dikeluhkan bahwa pemberitaan dapat menghakimi atau “membunuh karakter” seorang individu. Ini tidak adil dan kejam! Disamping itu, jurnalistik memang menganut prinsip anomali, yakin sesuatu yang aneh, “sakit”, penyimpangan dan unik dinilai sebagai daya tarik berita. Namun sayang, suatu berita dianggap seolah-olah mewakili keadaan mayoritas pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan kepekaan hati, sikap kritis, dan bijak setiap menerima/mencerna setiap berita. Selain itu sikap dalam menghadapi setiap gosip atau pemberitaan yang belum tentu benar pemberitaannya.


Mencermati Fenomena Perilaku Ikut-ikutan

Tidak semua hal yang diikuti dan serempak dilakukan orang banyak adalah kebenaran! Tidak setiap perkara yang dianut oleh mayoritas masyarakat itu, pasti suatu kebaikan. Sering kali suatu kebenaran itu hanya diikuti dengan sebagian kecil masyarakat yaitu masyarakat yang masih teguh memegang nilai-nilai/norma. Dan merekalah yang bakal sukses dan memperoleh kebahagiaan sebenarnya.

Contoh 1 :

Mayoritas masyarakat barat menganut pergaulan bebas­ dengan segala dampaknya. Sehingga penyakit HIV/AIDS merajalela. Pornografi dan pornoaksi menjadi kebiasaan banyak orang tetapi GAYA HIDUP INI SESAT.

Contoh 2 :    

Budaya tidak merokok sepertinya sedikit masyarakat yang mengikutinya sebagian kecil saja orang yang tidak merokok atau instansi yang bebas asap rokok. Tapi bukankah sebenarnya perilaku TIDAK MEROKOK YANG SEHAT ?

          Untuk itu, kita perlu mengantisipasi prilaku ikut-ikutan. Kita memiliki pribadi yang berkarakter sesuai dengan kepribadian bangsa yang kita cintai.

B.  Menumbuhkan Kepekaan Sosial

Agar Anda mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Anda menjadi pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.

1. Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri

Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya. Tiap ada kegiatan bersama, orang yang semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan. Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain. Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.

2.  Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang

Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing. Di dunia ini, tidak ada manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang dengan keunikannya.

3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara

Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya. Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.

4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya: kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu. Ambillah peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5. Mengembangkan Empati

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal, seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6. Berperilaku Prososial

Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain.

7. Melihat Dan Bertindak

Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih, bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.

Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu, melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain, misalnya berdoa untuk orang itu.

 

C.  Melatih Kepekaan Diri

Andaikata kita ingin tahu bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, Iihat apa yang kita lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang suram. Begitupun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan kelicikan yang dikerjakan saat ini. Karena segala yang kita lakukan akan kembali kepada pelakunya.

Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan, tidak sekarang mungkin nanti. Begitu pula jika amat buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula. Kita semua sungguh harus menyadarl dan memahami, tidak ada yang celaka, kecuali buah dari pekerjaan kita sendiri.

Oleh karena itu, kewajiban kita hanya dua hal.

Pertama, serius mencari dan menemukan kekurangan diri; tidak usah sibuk membela diri.

Kedua, mengembang terus kemampuan supaya mampu berbuat lebih baik. Karena kemuliaan seseorang dilihat dari tingkat manfaatya bagi orang lain. Orang memang cenderung tebih sibuk dengan kepentingan dirinya, dengan aktivitas yang menguntungkan diri.