Kata emosi merupakan bahasa dari negara Prancis "Emotion" yang berasal dari kata Emuvoir yang berarti "Kegembiraan". Emosi juga berasal dari bahasa Latin Emovere dari e- (varian eks) yang berarti luar dan Movere yang artinya Bergerak. Dengan kata lain, Emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu.
Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk betindak, reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi manusia menjadi tertawa, emosi sedih mendorong manusia untuk menangis.
Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan marah saja, padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali lagi Emosi adalah reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu. Situasi yang dimaksud disini adalah emosi marah, sedih, bahagia, malu, takut dan sedih.
B. Jenis-Jenis Emosi
Berdasarkan sebab dan reaksi yang ditimbulkan, emosi dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu :
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan dingin,
panas, hangat, sejuk dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan
karena faktor fisik diluar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan dan tempat dimana
individu berada.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit dan meriang. Munculnya
emosi ini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan faktor psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci.
Munculnya emosi ini dikarenakan faktor hubungan dengan orang lain.
C. Macam-Macam Emosi
Semua orang tentunya pernah emosi, akan tetapi banyak orang yang mengidentifikasi emosi sebagai suatu hal yang negatif seperti memukul, melempar barang, merusak barang yang biasa kita sebut dengan marah.
Marah merupakan bagian dasar dari emosi, emosi itu sendiri ada yang positif dan yang negatif karena adanya perbedaan rangsangan yang diterima memberikan pengaruh terhadap perasaan seseorang.
Remaja yang sedang mengalami masa pubertas cenderung merasakan emosi yang meledak-ledak. Hal ini disebabkan karena seringnya mereka bertemu dengan orang atau situasi yang membuatnya mudah emosi sehingga sulit mengendalikannya.
D. Cara Mengendalikan Emosi Pada Remaja
Remaja yang sedang mengalami masa pubertas bisa kita kendalikan emosinya dengan beberapa cara berikut ini :
a. Melakukan hobi yang disukai
Pada dasarnya emosi remaja yang sedang pubertas lebih mudah dikendalikan dengan melakukan hobi yang mereka sukai (tentunya hobi yang mereka sukai adalah yang bersifat positif)
b. Jangan ajak diskusi saat anak emosi
Ketika anak remaja sedang marah sebaiknya hindari mengajaknya berdiskusi karena Ia akan mudah menyerang dan sulit menerima masukan.
c. Meluapkan emosi
Jika sedang emosi, luapkan emosi tersebut dengan cara misalnya dengan menangis, mengeluarkan uneg-uneg ataupun dengan berteriak.
d. Mengatasi akar masalahnya
Ajarkan pada remaja untuk mengatasi akar masalah yang sebenarnya dan mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
e. Periksa kesehatan
Emosi yang berlarut-larut dapat membebani pikiran dan memicu depresi, Oleh sebab itu lebih baik segera konsultasikan Guru BK, Terapis Kejiwaan atau Psikiater untuk mendapatkan solusinya.
f. Konsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup
Asupan gizi juga dapat mempengaruhi suasana hati pada anak dan pastikan juga anak beristirahat yang cukup (tidak begadang).
g. Memilih lingkungan pergaulan
Kontrol orang tua juga sangat penting dalam pergaulan anak diluar rumah, mengarahkan anak untuk bergaul dengan teman yang baik tingkah lakunya.
h. Dukungan dari orang tua
Orang tua harus mendampingi anak dan memberikan dukungan moril agar anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
i. Memperluas wawasan
Setiap anak remaja perlu memperluas wawasannya agar mengetahui informasi dan segala sesuatu yang sedang terjadi diluar sana.
Terima Kasih..